Membuatku
Tersadar
Hai
teman temankuuuuuu, apa kabar kaliaaannnn, semoga selalu baik dan sehat yaahhh!
Yeah hari ini diary ke 14 dan dua minggu lagi adalah perkuliahan terakhir di
semester 4 ini, sedih. Aku
kuliah ketemu temen-temen di kampus hanya setengah semester, sisanya kuliah
dari rumahh, kangen dehhhh sama mereka
Jadi
hari ini aku mau menceritakan sedikit kisah yang menyentuh hatiku. Biasanya di bulan
Ramadhan seperti
ini banyak penjual takjil
di pinggir jalan yang ramai pembeli. Di dekat rumahku ada beberapa penjual
takjil, mereka berjualan macam-macam, ada kolak, berbagai macam es, gorengan, pecel, dan
masih banyak lagi. Setiap sore mereka berjualan sejak awal Ramadhan. Mereka biasanya
ramai akan pembeli, namun sekarang pembeli yang
datang tidak seramai dulu karena adanya pandemi ini, orang-orang memilih untuk berbuka dirumah dengan
masakan mereka sendiri.
Huhhh,
aku sedih melihat para penjual yang dagangannya ga selaris biasanya. Saat aku
membeli di salah satu penjual yang ada di dekat rumahku, dagangan ibu penjual itu masih cukup banyak tetapi ibu-ibu yang berjualan malah memberiku bonus seperti
pecel dan es serta gorengan. Aku merasa tidak enak, tetapi jika aku menolakknya
juga semakin tidak enak..huhu. aku
kemudian menerimanya
dan berterima kasih dengan
ibu itu. Di perjalanan pulang ke rumah,
aku menjadi berpikir dan aku terketuk, kenapa aku selalu mengeluh dan tidak
pernah usaha, padahal banyak diluar sana orang-orang yang seberapa sulit
keadaannya mereka selalu bersyukur dan berbagi pada sesama walaupun hasil yang
mereka dapat belum seberapa.
Pesan yang aku dapat
adalah, seberapa pun rezeki yang kita dapat dan kita miliki, jangan lupa untuk saling berbagi. Sekian
dulu ya gais, sampai ketemu lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar