Rabu, 22 Januari 2020

Diary KKL


Tugas Diary Kuliah Kerja Lapangan
Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Sosiologi Angkatan 2018 ke Malang, Jawa Timur
Oleh Widhah Salma Dariswanda
18413244016/Pendidikan Sosiologi A
           Halo perkenalkan namaku Widhah Salma, semester 3 merupakan semester dimana KKL atau Kuliah Kerja Lapangan jurusanku akan dilaksanakan. KKL dilaksanakan tepat pada tanggal 13 Januari hingga tanggal 16 Januari 2020. Dua hari sebelum keberangakatan KKL, aku melakukan packing baju dan barang-barang yang harus dibawa. Ketika H-1 keberangkatan, aku mengecek kembali barang-barang untuk KKL agar tidak ada yang tertinggal. Hari-hari berlalu dan tanggal 13 Januari 2020 pun datang, di pagi hari pukul 04.00 WIB aku sudah bangun untuk bersiap berangkat ke kampus karena jam untuk berkumpul dan berangkat adalah pukul 06.30 WIB. Ketika aku sampai di kampus, ternyata baru ada beberapa teman yang berkumpul. Setelah semua berkumpul kami melakukan breafing dan berdoa bersama, kemudian kami mulai menuju ke bus masing-masing, sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat menuju Malang. Di perjalanan, teman-teman kelasku mulai karaoke bersama dan bersendau gurau sehingga membuat perjalanan yang cukup memakan waktu tidak terasa. Karena mulai lelah, banyak teman-teman yang tertidur, begitupun aku hehehe. Pada pukul 12.30 WIB, kami mulai memasuki kota Malang dan langsung menuju ke rumah makan untuk ishoma. Setelah ishoma selesai, kami berpindah dari bus ke shuttle untuk berangkat ke desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kami berangkat menuju ke desa Ngadas pukul 14.30 WIB. Di perjalanan, aku menikmati pemandangan yang begitu indah, pemandangan kebun-kebun warga dan hijaunya hutan sekitar desa. Jalan yang mulai menanjak dan udara yang semakin dingin membuat kami menjadi mengantuk dan tertidur di perjalanan.
            Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, kami tiba di desa Ngadas pukul 17.00 WIB dan kami langsung berkumpul di Balai Desa Ngadas untuk pembagian rumah. Setelah pembagian rumah, kami langsung menuju ke rumah masing-masing bersama bapak pemilik rumah. Aku tinggal dirumah bapak Moyo bersama Una, Fadia, Ajeng, Anisa, Ni Luh, Vera dan Aisyah. Kami tidur di dua kamar yang telah dibagi. Setibanya dirumah bapak Moyo, kami disambut dengan ibu. Setelah kami bersih-bersih, kami langsung membantu ibu untuk memasak dan menyiapkan makanan untuk makan malam di hari pertama kami di Ngadas. Setelah makan bersama, kami berkumpul kembali di Balai Desa Ngadas untuk mengikuti FGD bersama Kepala Desa dan tokoh masyarakat desa Ngadas. Pukul 22.00 WIB FGD berakhir dan kami pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Pagi harinya, kami bangun pukul 04.30 WIB dan membantu ibu untuk memasak dan juga menyiapkan makanan untuk sarapan bersama. Di hari kedua ini, menjadi hari yang sangat membuatku menjadi semangat, hal itu karena kita dapat menemui sunrise yang begitu indah di rumah ini. Terlihat dengan jelas pemandangan kebun, gunung Semeru, dan pegunungan disekitarnya yang tentu menjadikan kami menjadi takjub. Setelah selesai membantu ibu memasak, kami sarapan bersama dengan ibu karena bapak sudah berangkat ke ladang. Setelah selesai makan, kami bersiap untuk mengikuti upacara Barikan dan Galungan di rumah Kepala Desa Ngadas. Pukul 09.00 WIB kami berangkat menuju ke rumah Kepala Desa dan sudah cukup banyak warga yang berkumpul disana. Setelah selesai mengikuti upacara Barikan dan Galungan, kami membantu ibu kembali untuk memasak makan siang. Pukul 11.00 WIB kami makan siang dan beres-beres untuk meninggalkan desa Ngadas dan berpindah ke lokasi selanjutnya. Pukul 12.30 WIB kami berpamitan dengan bapak Moyo dan keluarga. Kemudian kami menuju ke balai desa Ngadas untuk berkumpul dan kembali ke tempat transit kami semula lagi.
  Pemandangan di desa Ngadas, Poncokusumo, Malang.
 Upacara Galungan dan Barikan di Desa Ngadas
            Pukul 14.00 kami berangkat menuju ke Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi. Disana, kami melakukan FGD dengan tokoh masyarakat setempat dan kemudian melakukan tugas membuat video. Kampung Jodipan merupakan kampung yang dulunya kumuh karena terletak di pinggir sungai, namun sekarang sudah tertata dengan sangat bersih, rapi dan indah dengan warna-warna yang sangat cantik. Begitu pula dengan kampung Tridi, di kampung Tridi terdapat berbagai macam lukisan yang nampak seperti nyata. Letak kampung Tridi berseberangan dengan Kampung Jodipan. Untuk menyeberang, kami menggunakan jembatan kaca yang berada diatas sungai. Setelah berkeliling, kemudian kami kembali berkumpul ke parkiran untuk melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.
Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kampung  Tridi

 Kampung Warna-Warni Jodipan
Kami berkumpul pukul 17.00 WIB dan berangkat menuju rumah makan. Setelah makan dan sholat, kami berpindah dari shuttle ke bus untuk menuju ke Hotel Transformers yang berada dalam satu kompleks dengan Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Sekitar pukul 19.00 WIB, kami tiba di sana dan disambut dengan Spectacular Show yang menunjukkan bakat dari siswa-siswi Sekolah Selamat Pagi Indonesia dengan menari. Setelah menyaksikan show, kami menuju ke kamar di Hotel Transformers yang telah dibagi. Karena malam itu adalah free time, aku lebih memilih untuk beristirahat, karena badan cukup lelah setelah seharian beraktifitas. Pada pagi harinya, kami bersiap packing kembali karena kami harus check out hotel pukul 07.00 WIB kemudian kami sarapan.
Setelah kami sarapan, kami mengikuti suatu FGD dan kemudian berkeliling Sekolah Selamat Pagi Indonesia  didampingi oleh siswa-siswi disana. Ketika berkeliling, kami melihat berbagai fasilitas yang ada di dalam SPI, seperti pusat oleh-oleh, restaurant, ruang kelas, peternakan, kebun hidroponik, tempat ibadah, dan yang lainnya. Sekolah SPI merupakan sekolah yang memiliki siswa yang multikultural, terdiri atas enam agama dan berbagai suku. Setelah selesai berkeliling sekolah SPI, kami kemudian bersiap untuk outbond. Outbond yang diadakan oleh siswa-siswi SPI ini bagi saya merupakan outbond yang seru dan menantang. Sebelumnya, kami dibagi kelompok sesuai dengan kelompok keliling SPI tadi. Aku berada di grup Horse bersama Sinta, Fadia, Mandala, Alvin, Shasha, Anggita, Kunni, dan Dini. Di setiap pos, memiliki games yang berbeda dan sangat menantang sehingga kami sangat menikmati outbond. Sekitar pukul 16.00 WIB kami selesai outbond dan bersih-bersih diri untuk bersiap mengikuti acara selanjutnya. Kemudian kami berkumpul kembali di aula untuk acara penutupan di SPI. Setelah penutupan, kami kembali ke bus untuk menuju ke Jatim Park 3. 
Show yang diadakan oleh siswa-siswi Sekolah Selamat Pagi Indonesia

           Sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di Jatim Park 3, disana kami berkeliling melihat isi dari Jatim Park 3. Karena waktu yang terbatas hanya 1 jam saja, maka aku memutuskan untuk tidak masuk ke wahana apapun dan menikmatinya dengan keliling dan berfoto. Setelah pukul 19.00 WIB kami berkumpul kembali dan ke bus untuk menuju ke tempat makan malam sekaligus membeli oleh-oleh yang letaknya dekat dengan Jatim Park 3. Sesampainya di sana, kami langsung mengambil makan malam dan setelah itu kami membeli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Malang adalah apel malang dan olahan yang terbuat dari apel serta buah-buahan lainnya. Kami diberi waktu kurang lebih 2 jam untuk berbelanja oleh-oleh sampai pukul 21.00 WIB. Karena bingung, aku hanya membeli beberapa oleh-oleh untuk keluargaku, diantaranya keripik buah, dodol buah apel, dan pie apel. Setelah selesai membeli oleh-oleh, kami masuk kembali ke dalam bus dan bersiap untuk pulang ke Yogyakarta. Kami berangkat dari Malang pukul 21.30 WIB, di perjalanan tour leader di bus kami membagikan doorprize dengan tebak-tebakan, sehingga suasana ramai dan riuh pun terdengar. Namun ada beberapa pula teman-teman yang sudah tertidur pulas karena kelelahan. Pada pukul 03.00 WIB hari Kamis tanggal 16 Januari 2020 kami tiba di Yogyakarta, perjalanan pulang menuju Yogyakarta sangat terasa cepat.  Karena masih dini hari, banyak teman-teman yang belum dijemput begitupun aku. Namun, tidak berselang lama ayahku menjemputku di depan Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. KKL yang kami jalani merupakan KKL yang sangat seru, memberi pesan mendalam, dan tidak akan terlupakan bagiku. Dengan KKL, kami lebih mengenal suku-suku dan kebudayaan yang ada di setiap daerah di Indonesia. Terimakasih KKL sudah melukiskan kenangan manis di semester 3 ini. 
           

Ujian Tengah Semester Sosiologi Bencana

  Modal Sosial Dalam Manajemen Bencana Non-Alam Pandemi Covid-19 Oleh : Widhah Salma D/18413244016        Bencana merupakan suatu perist...