Tugas Diary
Kuliah Kerja Lapangan
Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Sosiologi Angkatan
2018 ke Malang, Jawa Timur
Oleh Widhah
Salma Dariswanda
18413244016/Pendidikan
Sosiologi A
Halo perkenalkan namaku Widhah Salma, semester
3 merupakan semester dimana KKL atau Kuliah Kerja Lapangan jurusanku akan
dilaksanakan. KKL dilaksanakan tepat pada tanggal 13 Januari hingga tanggal 16
Januari 2020. Dua hari sebelum keberangakatan KKL, aku melakukan packing baju dan barang-barang yang
harus dibawa. Ketika H-1 keberangkatan, aku mengecek kembali barang-barang
untuk KKL agar tidak ada yang tertinggal. Hari-hari berlalu dan tanggal 13
Januari 2020 pun datang, di pagi hari pukul 04.00 WIB aku sudah bangun untuk
bersiap berangkat ke kampus karena jam untuk berkumpul dan berangkat adalah
pukul 06.30 WIB. Ketika aku sampai di kampus, ternyata baru ada beberapa teman
yang berkumpul. Setelah semua berkumpul kami melakukan breafing dan berdoa bersama, kemudian kami mulai menuju ke bus masing-masing, sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat
menuju Malang. Di perjalanan, teman-teman kelasku mulai karaoke
bersama dan bersendau gurau sehingga membuat perjalanan yang cukup memakan waktu
tidak terasa. Karena mulai lelah, banyak teman-teman yang tertidur, begitupun
aku hehehe. Pada pukul 12.30 WIB, kami mulai memasuki kota Malang dan langsung
menuju ke rumah makan untuk ishoma. Setelah ishoma
selesai, kami berpindah dari bus ke shuttle untuk berangkat ke desa Ngadas,
Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kami berangkat menuju ke desa Ngadas
pukul 14.30 WIB. Di perjalanan, aku menikmati pemandangan yang begitu indah,
pemandangan kebun-kebun warga dan hijaunya hutan sekitar desa. Jalan yang mulai
menanjak dan udara yang semakin dingin membuat kami menjadi mengantuk dan
tertidur di perjalanan.
Setelah
melalui perjalanan yang cukup panjang, kami tiba di desa Ngadas pukul 17.00 WIB
dan kami langsung berkumpul di Balai Desa Ngadas untuk pembagian rumah. Setelah
pembagian rumah, kami langsung menuju ke rumah masing-masing bersama bapak
pemilik rumah. Aku tinggal dirumah bapak Moyo bersama Una, Fadia, Ajeng, Anisa,
Ni Luh, Vera dan Aisyah. Kami tidur di dua kamar yang telah dibagi. Setibanya
dirumah bapak Moyo, kami disambut dengan ibu. Setelah kami bersih-bersih, kami langsung membantu ibu untuk memasak dan menyiapkan makanan
untuk makan malam di hari pertama kami di Ngadas. Setelah makan bersama, kami
berkumpul kembali di Balai Desa Ngadas untuk mengikuti FGD bersama Kepala Desa
dan tokoh masyarakat desa Ngadas. Pukul 22.00 WIB FGD berakhir dan kami pun
langsung pulang ke rumah masing-masing. Pagi harinya, kami bangun pukul 04.30
WIB dan membantu ibu untuk memasak dan juga menyiapkan makanan untuk sarapan
bersama. Di hari kedua ini, menjadi hari yang sangat membuatku menjadi
semangat, hal itu karena kita dapat menemui sunrise
yang begitu indah di rumah ini. Terlihat dengan jelas pemandangan kebun, gunung
Semeru, dan pegunungan disekitarnya yang tentu menjadikan kami menjadi takjub.
Setelah selesai membantu ibu memasak, kami sarapan bersama dengan ibu karena
bapak sudah berangkat ke ladang. Setelah selesai makan, kami bersiap untuk
mengikuti upacara Barikan dan Galungan di rumah Kepala Desa Ngadas. Pukul
09.00 WIB kami berangkat menuju ke rumah Kepala Desa dan sudah cukup banyak
warga yang berkumpul disana. Setelah selesai mengikuti upacara Barikan dan Galungan, kami
membantu ibu kembali untuk memasak makan siang. Pukul 11.00 WIB kami makan
siang dan beres-beres untuk meninggalkan desa Ngadas dan berpindah ke lokasi
selanjutnya. Pukul 12.30 WIB kami berpamitan dengan bapak Moyo dan keluarga.
Kemudian kami menuju ke balai desa Ngadas untuk berkumpul dan kembali ke tempat
transit kami semula lagi.
Pemandangan di desa Ngadas, Poncokusumo, Malang.
Upacara
Galungan dan Barikan di Desa Ngadas
Pukul
14.00 kami berangkat menuju ke Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi.
Disana, kami melakukan FGD dengan tokoh masyarakat setempat dan kemudian
melakukan tugas membuat video. Kampung Jodipan merupakan kampung yang dulunya
kumuh karena terletak di pinggir sungai, namun sekarang sudah tertata dengan
sangat bersih, rapi dan indah dengan warna-warna yang sangat cantik. Begitu
pula dengan kampung Tridi, di kampung Tridi terdapat berbagai macam lukisan
yang nampak seperti nyata. Letak kampung Tridi berseberangan dengan Kampung
Jodipan. Untuk menyeberang, kami menggunakan jembatan kaca yang berada diatas
sungai. Setelah berkeliling, kemudian kami kembali berkumpul ke parkiran untuk
melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.
Kampung
Warna-Warni Jodipan dan Kampung Tridi
Kampung
Warna-Warni Jodipan
Kami
berkumpul pukul 17.00 WIB dan berangkat menuju rumah makan. Setelah makan dan
sholat, kami berpindah dari shuttle ke bus untuk menuju ke Hotel Transformers
yang berada dalam satu kompleks dengan Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Sekitar
pukul 19.00 WIB, kami tiba di sana dan disambut dengan Spectacular Show yang menunjukkan bakat dari siswa-siswi Sekolah
Selamat Pagi Indonesia dengan menari. Setelah menyaksikan show, kami menuju ke kamar di Hotel Transformers yang telah dibagi.
Karena malam itu adalah free time, aku
lebih memilih untuk beristirahat, karena badan cukup lelah setelah seharian
beraktifitas. Pada pagi harinya, kami bersiap packing kembali karena kami harus
check out hotel pukul 07.00 WIB
kemudian kami sarapan.
Setelah
kami sarapan, kami mengikuti suatu FGD dan kemudian berkeliling Sekolah Selamat
Pagi Indonesia didampingi oleh
siswa-siswi disana. Ketika berkeliling, kami melihat berbagai fasilitas yang
ada di dalam SPI, seperti pusat oleh-oleh, restaurant, ruang kelas, peternakan,
kebun hidroponik, tempat ibadah, dan yang lainnya. Sekolah SPI merupakan
sekolah yang memiliki siswa yang multikultural, terdiri atas enam agama dan
berbagai suku. Setelah selesai berkeliling sekolah SPI, kami kemudian bersiap
untuk outbond. Outbond yang diadakan oleh siswa-siswi SPI ini bagi saya merupakan outbond yang seru dan menantang. Sebelumnya,
kami dibagi kelompok sesuai dengan kelompok keliling SPI tadi. Aku berada di
grup Horse bersama Sinta, Fadia,
Mandala, Alvin, Shasha, Anggita, Kunni, dan Dini. Di setiap pos, memiliki games yang berbeda dan sangat menantang
sehingga kami sangat menikmati outbond.
Sekitar pukul 16.00 WIB kami selesai outbond
dan bersih-bersih diri untuk bersiap mengikuti acara selanjutnya. Kemudian kami
berkumpul kembali di aula untuk acara penutupan di SPI. Setelah penutupan, kami
kembali ke bus untuk menuju ke Jatim Park 3.
Show
yang diadakan oleh siswa-siswi Sekolah Selamat Pagi Indonesia
Sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di Jatim Park 3, disana kami berkeliling melihat isi dari Jatim Park 3. Karena waktu yang terbatas hanya 1 jam saja, maka aku memutuskan untuk tidak masuk ke wahana apapun dan menikmatinya dengan keliling dan berfoto. Setelah pukul 19.00 WIB kami berkumpul kembali dan ke bus untuk menuju ke tempat makan malam sekaligus membeli oleh-oleh yang letaknya dekat dengan Jatim Park 3. Sesampainya di sana, kami langsung mengambil makan malam dan setelah itu kami membeli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Malang adalah apel malang dan olahan yang terbuat dari apel serta buah-buahan lainnya. Kami diberi waktu kurang lebih 2 jam untuk berbelanja oleh-oleh sampai pukul 21.00 WIB. Karena bingung, aku hanya membeli beberapa oleh-oleh untuk keluargaku, diantaranya keripik buah, dodol buah apel, dan pie apel. Setelah selesai membeli oleh-oleh, kami masuk kembali ke dalam bus dan bersiap untuk pulang ke Yogyakarta. Kami berangkat dari Malang pukul 21.30 WIB, di perjalanan tour leader di bus kami membagikan doorprize dengan tebak-tebakan, sehingga suasana ramai dan riuh pun terdengar. Namun ada beberapa pula teman-teman yang sudah tertidur pulas karena kelelahan. Pada pukul 03.00 WIB hari Kamis tanggal 16 Januari 2020 kami tiba di Yogyakarta, perjalanan pulang menuju Yogyakarta sangat terasa cepat. Karena masih dini hari, banyak teman-teman yang belum dijemput begitupun aku. Namun, tidak berselang lama ayahku menjemputku di depan Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. KKL yang kami jalani merupakan KKL yang sangat seru, memberi pesan mendalam, dan tidak akan terlupakan bagiku. Dengan KKL, kami lebih mengenal suku-suku dan kebudayaan yang ada di setiap daerah di Indonesia. Terimakasih KKL sudah melukiskan kenangan manis di semester 3 ini.
Sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di Jatim Park 3, disana kami berkeliling melihat isi dari Jatim Park 3. Karena waktu yang terbatas hanya 1 jam saja, maka aku memutuskan untuk tidak masuk ke wahana apapun dan menikmatinya dengan keliling dan berfoto. Setelah pukul 19.00 WIB kami berkumpul kembali dan ke bus untuk menuju ke tempat makan malam sekaligus membeli oleh-oleh yang letaknya dekat dengan Jatim Park 3. Sesampainya di sana, kami langsung mengambil makan malam dan setelah itu kami membeli oleh-oleh. Oleh-oleh khas Malang adalah apel malang dan olahan yang terbuat dari apel serta buah-buahan lainnya. Kami diberi waktu kurang lebih 2 jam untuk berbelanja oleh-oleh sampai pukul 21.00 WIB. Karena bingung, aku hanya membeli beberapa oleh-oleh untuk keluargaku, diantaranya keripik buah, dodol buah apel, dan pie apel. Setelah selesai membeli oleh-oleh, kami masuk kembali ke dalam bus dan bersiap untuk pulang ke Yogyakarta. Kami berangkat dari Malang pukul 21.30 WIB, di perjalanan tour leader di bus kami membagikan doorprize dengan tebak-tebakan, sehingga suasana ramai dan riuh pun terdengar. Namun ada beberapa pula teman-teman yang sudah tertidur pulas karena kelelahan. Pada pukul 03.00 WIB hari Kamis tanggal 16 Januari 2020 kami tiba di Yogyakarta, perjalanan pulang menuju Yogyakarta sangat terasa cepat. Karena masih dini hari, banyak teman-teman yang belum dijemput begitupun aku. Namun, tidak berselang lama ayahku menjemputku di depan Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. KKL yang kami jalani merupakan KKL yang sangat seru, memberi pesan mendalam, dan tidak akan terlupakan bagiku. Dengan KKL, kami lebih mengenal suku-suku dan kebudayaan yang ada di setiap daerah di Indonesia. Terimakasih KKL sudah melukiskan kenangan manis di semester 3 ini.